MENUJU KEMANDIRIAN: INOVASI MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA

Pendidikan adalah fondasi yang tak ternilai bagi perkembangan sebuah bangsa. Dalam era yang terus berkembang dan berubah dengan cepatpenting bagi sistem pendidikan kita untuk terus beradaptasi dan memperkenalkan inovasi yang relevan. Salah satu pendekatan baru yang menjanjikan adalah melalui Kurikulum Merdeka, yang menempatkan kemandirian pelajar sebagai fokus utama. Dalam Kurikulum Merdeka, model pembelajaran yang inovatif menjadi kunci penting untuk mencapai kemandirian mahasiswa dan siswa. Tradisionalnya, pendidikan seringkali cenderung mengedepankan pendekatan satu arah, di mana guru bertindak sebagai penyampai informasi dan siswa berperan sebagai penerima pasif. Namun, model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka berusaha untuk merubah paradigma tersebut.
Kurikulum Merdeka Belajar telah menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan inovasi pembelajaran yang mendukung kemandirian belajar siswa. Dalam konteks ini, inovasi pembelajaran dapat berperan sebagai sarana yang efektif untuk menciptakan kemandirian belajar yang kuat dalam siswa. Salah satu inovasi yang muncul dalam model pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah pemberian kebebasan kepada siswa untuk memilih jalur pembelajaran mereka sendiri. Dalam lingkungan yang terstruktur dengan baik, siswa dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, serta memiliki peran aktif dalam menentukan bagaimana mereka ingin belajar. Hal ini membantu siswa untuk merasa memiliki proses pembelajaran dan memberikan motivasi intrinsik yang kuat. Selain itu, model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka juga mengedepankan keterlibatan siswa dan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan belajar. Pembelajaran yang berpusat pada siswa melibatkan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, penelitian mandiri, dan pembelajaran berbasis masalah. Melalui interaksi aktif dan keterlibatan siswa dan mahasiswa, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi yang penting untuk sukses di era modern.
Namun, untuk menerapkan inovasi ini dengan sukses, diperlukan perubahan paradigma dan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait. Guru atau pendidik dari berbagai aspek satuan pendidikan perlu menjadi fasilitator pembelajaran, memberikan panduan, dan mendukung siswa dan mahasiswa dalam mengembangkan kemandirian mereka. Kelengkapan administrasi sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang berpusat pada pelajar dan memberikan sumber daya yang diperlukan. Selain itu, orang tua dan stockholder yang terkait juga perlu ikut terlibat aktif dan mendukung upaya ini di rumah. Dalam konteks Kurikulum Merdeka belajar, inovasi model pembelajaran menjadi pintu gerbang bagi pengembangan kemandirian siswa dan mahasiswa. Dengan memberikan kebebasan dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran, siswa dan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan dunia yang kompleks dan terus berkembang. Menuju kemandirian, kurikumum merdeka dapat melahirkan generasi yang tidak hanya siap menghadapi masa depan, tetapi juga mampu menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mempromosikan penggunaan teknologi dan sumber daya digital yang relevan dalam pembelajaran. Para pelajar diberikan akses ke berbagai sumber daya online dan alat pembelajaran digital yang memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri, mencari informasi, dan mengembangkan keterampilan literasi digital yang diperlukan dalam dunia yang terhubung secara digital. Kurikulum Merdeka menempatkan pelajar sebagai subjek pembelajaran, bukan hanya sebagai objek. Ini memberikan mereka ruang untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri, mengembangkan kreativitas, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dengan memberikan siswa kontrol atas pembelajaran mereka sendiri, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan kemandirian belajar yang kuat.
Kurikulum merdeka sebagai wadah dalam menerapakan pembelajaran inovatif harus menyiapkan berbagai program yang mampu memberikan kebebasan kepada siswa dan mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuahan individu dan masyarakat. Ciri khas dari kurikulum merdeka dalam menciptakan pembelajaran inovatif sangat sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini. Dari sisi fleksibilitas kurikulum merdeka menyusuaikan diri dengan minat, bakat, dan tujuan pembelajaran, sehingga memudahkan para mahasiswa dan siswa dalam mengembangkan dirinya. Dalam mencipatakan pembelajaran inovatif, kurikulum merdeka pembelajaran harus berbasis proyek dengan melibatkan para mahasiswa dan siswa dalam proyek nyata agar mereka mampu memecahkan masalah, kreatif dan kolaboratif. Keterlibatan komunitas lokal, nasional, dan internasional merupakan mitra penting dalam kurikulum merdeka dalam menciptakan pembelajaran inovatif. Para mahasiswa dan siswa diberikan kesempatan dalam mengikuti proyek yang deprogram dalam komunitas tersebut, seperti mengikuti program magang di dalam negeri dan di luar negeri agar mereka mendapatkan pengalaman praktis dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam dunia kerja. Selain menciptakan pembelajaran inovatif, kurikulum merdeka memberikan ruang bagi mahasiswa dan siswa dalam meningkatkan kemampuan teknologi dan kemampuan digital sesuai minat mahasiswa dan siswa, misalkan dalam mengembangkan desain perangkat lunak, program computer, programmer, dan sejenisnya. Program ini akan membantu dan memudakan mahasiswa dan siswa dalam menghadapi kehidupan yang akan datang.
Memasuki abad ke 21, kurikulum merdeka memberikan ruang dan kesempatan kepada civitas akademika terutama para mahasiswa dan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikatif, kreatif, Kerjasama, pemecahan masalah, dan meningkatkan berbagai aspek literasi, baik literasi Bahasa, digital, matematika, teknologi, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pendidik diberikan kebebasan dalam mendesain pembelajaran dan tugas-tugas mahasiswa dan siswa lebih menekankan kepada aspek keterampilan di atas, dan mampu memberikan dorongan dan tantangan dalam berpikir kritis dan lebih luas dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selanjutnya, Kurikulum Merdeka juga mendorong kreativitas dan pemikiran inovatif. Dalam kurikulum tradisional, mahasiswa dan siswa sering kali terbatas pada pembelajaran yang bersifat rutin dan repetitif. Namun, Kurikulum Merdeka membebaskan mereka untuk berpikir di luar batasan konvensional. Mereka didorong untuk mengeksplorasi ide-ide baru, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan menerapkan gagasan-gagasan kreatif dalam pembelajaran mereka. Hal ini merangsang kreativitas dan inovasi, yang merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam dunia yang terus berubah ini. Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka memberikan ruang dan kesempatan yang berharga bagi civitas akademika, terutama para mahasiswa dan siswa. Ini memberikan kebebasan dalam belajar, mengembangkan keterampilan yang relevan, serta mendorong kreativitas dan inovasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan para mahasiswa dan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ditulis Oleh:
Herman Wijaya | Mahasiswa Doktor UNS
Muhammad Rohmadi | Dosen UNS