Greenhouse: Inisiasi Pemuda “Desa Bengkel” bersama Pemerintah Desa
(Greenhouse RGK Bengkel Timur Mekar)
LOBAR– “BENGKEL” nama salah satu desa di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat NTB. Desa ini terdiri dari 9 dusun dengan jumlah penduduk sebesar 8.933 jiwa dan merupakan salah satu dari 12 ( dua belas ) desa di Kecamatan Labuapi.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Bengkel adalah petani/berkebun, selain itu ada juga pengusaha, pegawai dan lainnya. Masyarakat di desa ini yg masih menjadi petani rata-rata berumur di atas 40 Tahun, sementara para pemuda saat ini merasa menjadi petani bukanlah profesi yg membanggakan. Ditambah lagi lahan pertanian semakin berkurang dengan dibangunnya banyak perumahan dan perusahaan mikro maupun makro.
Kondisi ini membangkitkan semangat para Pemuda yang tergabung dalam “Remaja Gubuk Kebon (RGK)” Bengkel Timur Mekar Kec. Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Beragam upaya yang dilakukan pemuda, yakni berkoordinasi dengan Pemerintah Desa-H. MUHAMAD IDRUS (Kades Bengkel) & ROHAYANI, S.E. (Sekdes Bengkel). Pemdes menyarankan agar para pemuda harus kreatif, inovatif, dan produktif dalam membantu pengembangan dan kemandirian desa tanpa menunggu bantuan finansial dari desa, akan tetapi kami juga pasti akan berusaha membantu karena dalam Perpres 104 Tahun 2021, 20% Penggunaan Dana Desa adalah untuk Ketahanan Pangan, ujar pemdes.
Disamping itu, pemuda berkoordinasi juga dengan salah satu Wakil Ketua III DPRD Kab. Lombok Barat yang juga penduduk Desa Bengkel-AHMAD SUPARMAN, S.H. (Fraksi PPP), beliau sangat mendukung kegiatan pemuda RGK dengan memberikan bantuan finansial sebagai modal awal. “saya akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif pemuda selama ada keseriusan dan tidak setengah hati dalam menjalaninya” tuturnya.
Motivasi tersebut menjadi inspirasi para pemuda Bengkel untuk membangun lahan pertanian milenial, yakni GREENHOUSE sebagai upaya mengakomodir para pemuda untuk cinta dan gemar bertani. Pemuda sudah memulai inisiasi ini dan tentu masih banyak kekurangan-kekurangan yg di hadapi. Hal ini diakibatkan oleh beberapa alasan baik dari segi Sumber daya manusia, dari segi biaya, maupun dari segi dukungan dari pihak-pihak yang sekiranya memiliki kontribusi dalam bidang pertanian ini.
Jika kegiatan pemuda ini bisa dibantu dan di support, tentu harapan dari adanya kegiatan dalam bidang pertanian ini bisa menjadi lebih baik dimasa akan datang. Lahan yg digunakan hanya berukuran 9×8 dan hanya terisi 250 polybag dan masih ada lahan (kurang lebih 9 sampai 13 are lahan kosong) yg nantinya bisa digunakan untuk memperluas lahan tersebut, karena Jika lahan greenhouse ini bisa diperbesar maka hasil panen pastinya akan lebih besar.
Kegiatan yang dilakukan para pemuda ini tentu bukan sekedar teori belaka, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya greenhouse yang berlokasi di Dusun Bengkel Timur Mekar dan sudah pernah memanen beberapa jenis sayuran seperti cabe, tomat, dan pare. Mereka juga pernah menjual bibit cabe yang berumur 2 minggu sebanyak 3000 bibit seharga Rp. 750.000. Jauh-jauh hari sudah memulai kegiatan dan ini kali ke 2 mencoba lagi setelah melalui fase awal yg cukup melelahkan dan terasa sulit. Pada fase ke 2 ini mencoba menanam tomat sejumlah 250 polybag.
Hal yang menarik dari kegiatan para pemuda ini adalah keberagaman SDM yang dimiliki. Mayoritas SDM-nya bukanlah berasal dari petani, tetapi dari beragam keilmuan dan keahlian di luar pertanian. Untuk itu sangat mengharapkan support dan dukungan baik dari segi biaya, peningkatan pengetahuan SDM-nya, maupun pendampingan dari expert atau ahli yg memang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang pertanian dengan metode penanaman di lahan greenhouse.
Sumber:
• Pengurus RGK
• http://bengkel.desa.id/
Penulis: Alfan Hadi